Tuesday, October 15, 2013

Setahun Sama Aura Wuhuuuuuuuu~

Aku bukan penggemar berat tanggal, namun bukan berarti tidak bisa tersenyum melihatnya.
Hari ini hari bahagia.
Tentu karena kita bukan hewan qurban.
Namun lebih tentu lagi bagiku, karena masih dapat membuka mata di pagi ini, dan masih kudapati kau di sisiku.

Kuingat betul setahun yang lalu, bagaimana seorang gadis lugu berpipi bakpao izin keluar kelas filsafat ilmu.
Bukan karena tidak suka pelajarannya, bukan. Justru ia adalah akademisi tulen yang sangat mencintai filsafat. Hari itu hari senin, 15 Oktober 2012. Dia sedang sakit sehingga keluar kelas. Duduk tertunduk di selasar gedung lantai 3 itu. Aku mengikutinya. Pun ketika aku mendekat, ia tidak bereaksi sama sekali. Sakit, pasti.
Karena tidak bisa membantu apa-apa, aku hanya menemani. Kuelus pelan kepalanya, sambil terus berharap pada semesta untuk mencabut sakitnya ini. Dan itulah kurang lebih yang setahun ini kulakukan: menemaninya.

Well, ngga bisa dipungkiri kita awalnya dipersatukan lewat rasa sakit, ya, Ra?
Namun dari rasa sakit itu aku banyak belajar.

Seperti perjalanan satu tahun kita sejauh ini, yang penuh pembelajaran. Lewat tawa tengilmu waktu menggelitik pinggangku, lewat marahmu karena bangun kesiangan-ku, lewat tangismu di setiap harinya waktu itu karena menahan sakit, lewat marahan-tapi-jangan-sampe-ketauan-anak2 kita, lewat perjalananmu ke Jogja waktu itu, lewat konser sheila on 7 di malam itu, lewat masakan yang setiap minggu kamu bawakan buatku, lewat perbedaan pandangan kita terhadap banyak hal, lewat pertandingan MU-Chelsea yang kita tonton bersama sambil saling menghina, lewat tangan yang menggandeng di hampir setiap waktunya, lewat setiap tatap tajam matamu ketika bilang "sama" waktu aku bilang I love you, lewat obrolan kita yang tiada pernah ada habisnya, lewat papan iklan "behel vip" itu, lewat setiap pertandingan futsal yang kita lewati bersama, lewat setiap panggilan "keriwil" yang keluar dari mulut bocahmu, lewat airmata yang kamu teteskan di stasiun waktu aku pulang ke Jogja, lewat banyak postingan "fiksi" di blogmu, lewat ceritamu tentang keluarga menyenangkan-mu, lewat setiap dekap erat sebelum berpisah, dan lewat betapa sadar aku sayang sama kamu.

Huaaaah.
Ada rasa aneh yang membuat bulu kudukku berdiri waktu menulis ini.
Entah apa namanya, tapi membahagiakan.
Seperti melihat lorong yang sudah terlewati dan melihat kembali semua proses di dalamnya.

Siapa yang menyangka kita bisa sejauh ini?
Hehehe :')
Ngga ada yang tau hari esok, tapi aku pengen punyaku ada kamunya: pasangan hidup seiman walau ngga seagama, yang baik dan mau mengerti nya ngga ada habisnya. Semoga titik ini mengajarkan kepada kita untuk bisa lebih saling menghargai, melengkapi, dan menyayangi.

Aku inget setahun yang lalu ada yang menulis di blognya, betapa ia di hari itu bersyukur kepada Tuhan (setelah sekian lama tidak). Hari ini rasa syukurku ada buat menggenapi tulisan di blog itu,
setahun yang lalu.

HAPPY ANNIVERSARY AURAAAAAAAA!!!!!!!
SENENG TAUK JADI PACARMUUUU!!!!
Tuh liat tuh muka tengilnya hehe.